Bertambah 4, Positif Covid-19 di Babel Sudah 226

Sat, 22 August 2020 09:42 PM
Bertambah 4, Positif Covid-19 di Babel Sudah 226

PANGKALPINANG - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung (Babel) dalam laporan situasi dan perkembangan Covid-19, menyampaikan empat penambahan untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 per 22 Agustus 2020, Sabtu hari ini.

Hal ini pun dibenarkan oleh Kalakhar BPBD Babel, Mikron Antariksa, tadi malam. Diterangkan Mikron, empat penambahan kasus berasal dari Pangkalpinang. Dimana tiga kasus merupakan klaster pasien AH.

"Tiganya mempunya kontak erat, yakni satu rumah dengan pasien AH yang terlebih dahulu dinyatakan positif. Mereka adalah istri AH, VDA (31) dan dua anaknya yang berumur 6 tahun dan 1 tahun. Ketiga pasien sudah menjalani swaisolasi atau karantina mandiri dengan pengawasan dari pihak Puskesmas setempat," jelasnya.

Sementara pasien satunya lagi, lanjut Mikron, dengan riwayat perjalanan dari Palembang pada 8 Agustus 2020. "Pasien ini berinisial DAN (24), kategori kasus konfirmasi. Yang bersangkutan berencanan untuk pergi ke Belitung, cek rapid ternyata reaktif. Saat ini pasien sudah isolasi mandiri," jelasnya.

Dengan penambahan ini, maka penyebaran kasus positif Covid-19 di Babel mengalami peningkatan atau tercatat sudah di angka 226 positif. Sementara total kesembuhan pasien ada 201 orang, dan jumlah pasien sedang dirawat sebanyak 23 orang. "Detail sebarannya sekarang Pangkalpinang tertinggi, yakni 71 kasus, Bangka 69 kasus, Bangka Tengah 17 kasus, Bangka Barat 22 kasus, Bangka Selatan 9 kasus, Belitung 26 kasus dan Belitung Timur 12 kasus," paparnya.

Saat ini tingkat kesembuhan atau bebas Covid-19 (discarded) dan selesai isolasi orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Babel mengalami penurunan 88,94 persen. Dan fakta bahwa selama vaksin Covid-19 belum ditemukan maka kemungkinan dan potensi penularan Covid-19 akan terus terjadi, dan hal ini musti menjadi perhatian semua agar lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini. "Masyarakat tak boleh lengah, harus tetap awas dan peduli, namun jangan pula panik berlebihan," katanya.

Ia mengingatkan, kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait beberapa kasus Covid-19 belakangan yang menunjukkan fakta terpaparnya pelaku perjalanan dinas dan sejumlah orang yang melakukan perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit dan episentrum Covid-19 yang kemudian membawa dan menularkan virus tersebut sehingga terjadi transmisi lokal.

"Dan hal ini tak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan. Sepatutnya hal ini menjadi warning bagi kita semua tak terkecuali bagi pemerintah untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru menuju tatanan masyarakat produktif dan aman," imbuhnya.

Penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. "Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal," jelasnya. [Tim]