Positif Covid-19 di Babel Sudah 240 Kasus, 226 Orang Sembuh

Thu, 3 September 2020 09:37 PM
Positif Covid-19 di Babel Sudah 240 Kasus, 226 Orang Sembuh

PANGKALPINANG - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung (Babel) kembali melaporkan situasi dan perkembangan penanganan Covid-19 per 3 September 2020, Kamis hari ini.

Disampaikan melalui Juru bicara Kantor Sekretariat Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Andi Budi Prayitno berdasarkan laporan tersebut, ada penambahan kasus konfirmasi dan kesembuhan pasien Covid-19. "Kami sampaikan, dua orang di Kabupaten Belitung telah selesai menjalani isolasi dan dinyatakan bebas dari Covid-19," ungkapnya.

Dua pasien sembuh ini, kata Andi, berinisial H-H/Pasien 1407, 33 tahun, laki-laki dan P-A-S/Pasien 1406, 24 tahun, laki-laki. Keduanya berdomisili di Tanjung Pandan, Belitung. Berdasarkan riwayat, keduanya terpapar saat melakukan aktivitas kedinasan di pintu kedatangan Bandara HAS Hanandjoedin.

"Diketahui bahwa H-H dan P-A-S adalah petugas AVSEC (Aviation Security) Bandara HAS Hanandjoedin. Dinyatakan sebagai kasus transmisi lokal (local transmission). Dari hasil tes swab PCR pada 22 Agustus 2020, keduanya dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Sejak 23 Agustus 2020, diisolasi dan menjalani penanganan di UPT SKB Belitung, sampai dengan dinyatakan bebas dari Covid-19 pada 2 September 2020," paparnya.

Sementara satu orang di Kabupaten Bangka orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, yaitu: M-A, 46 tahun, laki-laki, beralamat di Komplek Perumnas Jalan Mentok, Kace Timur, Mendo Barat, Bangka. Berdasarkan riwayat, pada 18 Agustus 2020 yang bersangkutan melakukan tes rapid sebagai persyaratan perjalanan dan diperoleh hasil non-reaktif.

"Kemudian pada 19 Agustus 2020 melakukan perjalanan dinas dari Pangkalpinang ke Jakarta, daerah terjangkit dan episentrum Covid-19. Selanjutnya pada 26 Agustus 2020 dari Jakarta kembali ke Pangkalpinang. Dinyatakan sebagai kasus impor (imported case)," ungkapnya.

M-A memiliki gejala diare, influenza seperti bersin dan batuk, tubuh lemas, dan hilangnya indera penciuman (anosmia). Hal yang sama pernah dialami E-O, orang yang sebelumnya pernah terkonfirmasi Covid-19 dan saat ini sudah bebas dari Covid-19. Diketahui bahwa M-A adalah ASN yakni Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Dari hasil tes swab PCR pada 2 September 2020, M-A dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Sejak 1 September 2020, diisolasi dan menjalani penanganan di wisma karantina BKPSDMD Babel," jelasnya.

Dengan adanya penambahan satu orang yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan dua orang selesai isolasi dan dinyatakan bebas dari Covid-19, maka update kasus Covid-19 di Babel kumulatif kasus konfirmasi berjumlah 240 orang, dalam isolasi/perawatan 12 orang dan dinyatakan selesai isolasi & sehat/bebas Covid-19 berjumlah 226 orang.

"Detail sebarannya, Pangkalpinang 78 kasus, Bangka 74 kasus (bertambah 1), Bangka Tengah 17 kasus, Bangka Barat 22 kasus, Bangka Selatan 9 kasus, Belitung 28 kasus dan Belitung Timur 12 kasus," jelasnya.

Dengan demikian, kendati ada penambahan kasus namun persentase tingkat orang yang selesai isolasi dan dinyatakan sehat dari Covid-19 di Babel mengalami peningkatan yakni berada di angka 94,17 persen. Terpaparnya M-A tidak hanya menjadi keprihatinan kita bersama, namun juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Dan wabah ini ada di sekitar kita. Karenanya hal tersebut harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait beberapa kasus Covid-19 di Babel belakangan yang menunjukkan fakta terpaparnya pelaku perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum Covid-19 (imported case), yang kemudian menularkan virus sehingga terjadi transmisi lokal (local transmission), dan hal ini tak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan," tukasnya.

"Sepatutnya hal ini menjadi warning bagi kita semua warga masyarakat di Babel tak terkecuali bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama "screening" atau deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19 dan penegakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman," pungkasnya. [Tim]