Bertambah 1, Positif Covid-19 di Babel Berjumlah 220 Kasus

Thu, 20 August 2020 09:00 PM
Bertambah 1, Positif Covid-19 di Babel Berjumlah 220 Kasus

PANGKALPINANG - Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangka Belitung (BPBD Babel) mencatat satu penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, per 20 Agustus 2020, Kamis hari ini.

"Kasus positif bertambah satu dari Pangkalpinang, yakni pelaku perjalanan. Yakni pasien ESR (49), perempuan yang beralaman di Kelurahan Temberan," kata Kepala Kantor Sekretariat Satgas Penanganan Covid-19 Babel Mikron Antariksa, tadi malam

Mikron menjelaskan, pasien ESR berdasarkan riwayat, pada 20 Juli 2020 melakukan perjalanan ke Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. "Kemudian pada 24 Juli 2020 kembali ke Pangkalpinang. Pasien diketahui ASN di lingkungan Pemprov Babel yang dinyatakan sebagai kasus impor (imported case)," jelasnya.

"Dari hasil tes swab PCR pada 19 Agustus 2020 dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 dan sejak 18 Agustus 2020 menjalani swaisolasi atau karantina mandiri di rumah, pemantauan dan pengawasan," timpalnya.

Dengan penambahan kasus positif ini, maka jumlah kumulatif kasus konfirmasi tercatat mencapai 220 positif, 201 kesembuhan dan 17 pasien dalam isolasi/perawatan. "Detail sebarannya Pangkalpinang 65 kasus, Bangka 69 kasus, Bangka Tengah 17 kasus, Bangka Barat 22 kasus, Bangka Selatan 9 kasus, Belitung 26 kasus dan Belitung Timur 12 kasus," paparnya.

Dan saat ini persentase tingkat orang yang selesai isolasi dan dinyatakan sehat dari Covid-19 di Babel mengalami sedikit penurunan, namun masih berada dalam tren yang baik yakni di angka 91,36 persen.

"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita untuk tetap meningkatkan kewaspadaan khususnya terkait beberapa kasus Covid-19 menunjukkan fakta terpaparnya pelaku perjalanan dinas dan sejumlah orang yang melakukan perjalanan dari luar terutama dari daerah terjangkit dan episentrum Covid-19," katanya.

Sepatutnya, lanjut dia, hal ini menjadi warning bagi masyarakat tak terkecuali bagi pemerintah untuk lebih responsif dan proaktif dalam melakukan pengendalian kasus terutama deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19, seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) menuju tatanan masyarakat produktif dan aman. [Tim]