BPBD dan Basarnas Terus Lakukan Pencarian Korban Ambruknya Jembatan Delas
Thu, 16 April 2020 01:47 PM
Airgegas - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung (Babel) bersama Basarnas terus melakukan pencarian korban ambruknya jembatan di Desa Delas, Rabu (15/4/2020) dini hari kemarin.
"Dari kemarin hingga hari ini kita masih mencari korban yang hilang bekerjasama dengan kawan-kawan di Laskar Sekaban, Basarnas," jelas Kepala BPBD Babel, Mikron Antariksa di sela peninjauan jembatan, Kamis (16/4/2020) mendampingi Gubenur Babel, Erzaldi Rosman.
Disela menunggu pencarian korban, Mikron menambahkan, pihaknya bersama Dinas PUPR Babel, tengah mempersiapkan pemasangan jembatan bailey sebagai penanganan darurat atau alternatif penghubung sementara kecamatan Air Gegas dan Payung.
"Untuk jalan alternatif masyarakat, kita akan bekerjasama dengan Dinas PUPR untuk memasang jembatan Bailey yang kita miliki. Jembatan ini memiliki panjang 15 meter dan aman untuk di gunakan masyarakat karena bisa menahan beban hingga 4 Ton," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR, Noviar Ishak menegaskan ambruknya jembatan penghubung kecamatan Air Gegas dan Payung ini bukan dikarenakan Kontruksi yang bermasalah melainkan kondisi rona lingkungan yang berubah.
"Jika dilihat ini diakibatkan dari alur sungai yang berubah, seperti sekarang kalau aliran airnya normal tidak akan ambruk jembatannya. Disana itu ada kolong bekas tambang lalu dibendung oleh mereka tapi bendungannya sembarangan pakai tanah saja, jadi begitu debit airnya besar, jebollah," ulasnya.
Secara tekhnis, pihaknya setiap tahun selalu melakukan inspeksi untuk memeriksa kondisi jembatan. "Selama ini kondisinya baik meski sudah berumur 40 tahun lebih," sambung Noviar.
Ia melanjutkan, jembatan utama ini akan diperbaiki pada tahun 2021 mendatang. Sementara itu masyarakat dapat menggunakan jembatan Bailey yang akan di bangun ini.
"Ini akan kita anggarkan ulang, nanti kemungkinan tahun 2021 baru dilaksanakan, tapi gak ada masalah ada jembatan bailey yang juga bisa dilalui dan aman," ungkapnya.
Kedepan, Ia berharap kepada masyarakat untuk dapat membantu dengan pengamanan alur air dikembalikan, karena Kondisinya saat ini berbelok.
"Ini perlu keikhlasan masyarakat, untuk itu perlu bantuan pemerintah kabupaten untuk mensosialisasikan pengamanan dan pembebasan lahan masyarakat, karena percuma jika dibangun dengan jembatan yang bagus dan kuat, tapi kondisi tanahnya gak kuat, akan ambruk lagi," imbuhnya. [Tim]