Catatan Covid-19 di Babel, 20 Pelajar Pernah Terpapar

Tue, 25 August 2020 09:40 AM
Catatan Covid-19 di Babel, 20 Pelajar Pernah Terpapar

PANGKALPINANG - Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tak memandang usia, baik usia tua maupun muda, sudah pernah dijangkiti virus yang berasal dari Wuhan, China itu.

Di Babel, tercatat sekitar 20 orang pelajar terpapar virus ini. Beruntung, banyak yang dinyatakan sembuh, bahkan sebelum proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka belum dilaksanakan.

Ketua Sekretariat Pusdalops Satgas Penanganan Covid-19 provinsi Babel, Mikron Antariksa mengatakan, 20 pelajar yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut kebanyak sudah sembuh hanya beberapa saja yang masih dalam perawatan.

"Kebanyakan mereka sudah sembuh semua, ada satu atau dua orang yang masih dalam perawatan," kata Mikron, Senin (24/8/2020).

Ke-20 pelajar yang terkonfirmasi positif selama masa pandemi covid-19 ada yang terpapar di asrama SMAN 1 Pemali Bangka, dari Kluster Ponpes Temboro, Jawa timur, dan terjangkit dari kedua orangtuanya yang sudah terlebih dahulu dinyatakan potisif covid-19.

Ia merinci, untuk kluster Asrama SMAN 1 Pemali ada 8 orang, Ponpes temboro Jawa timur 4 orang, dan sisanya terjangkit dari orang tua dan saudara. "Rata-rata usai pelajar yang terpapar covid-19 antara 9 tahun hingga 18 tahun, ada yang masih SD usia 9 tahun, ada yang SMP dan paling banyak SMA serta Ponpes, 18 tahun," bebernya.

Ke-20 pelajar ini terjangkit sebelum KBM tatap muka dilaksanakan. Siswa yang masih dalam perawatan pun, dibebaskan dari KBM tatap muka, dan tetap dipantau oleh tim medis. "Tidak ada yang terjangkit di sekolah, semuanya terpapar sebelum pelaksanaan KBM tatap muka di mulai," tukasnya.

Ia berharap, KBM tatap muka yang mulai dilaksanakan kembali ini, tidak memunculkan kluster sekolah. Satgas Covid-19 meminta, agar pihaknya sekolah betul-betul menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Kami juga menerapkan pola gas dan rem, masksudnya jika kasus terkonfirmasi positif covid-19 landai, KBM tatap muka dilaksanakan, sedangkan rem ketika kasunya melonjak, makanya akan di hentikan. Kami juga melakukan monitoring di sekolah," pungkasnya. [Tim]